1. Memilih Prospek Dengan Alasan Yang Keliru (Vibizmanagement
– Sales)
Penjual cenderung mencari prospek yang cocok dengan mereka. Mereka
banyak menghabiskan waktu bersama prospek tersebut dan menganggap hal itu
merupakan bagian dari “membangun
hubungan baik”.
Waspadalah, jangan percaya bahwa prospek yang terbaik adalah prospek yang cocok dengan Anda atau yang sesuai dengan selera Anda.
“Prospek sebagai suatu pribadi sangatlah penting, tapi prospek sebagai pelanggan jauh lebih penting demi penjualan yang berhasil”.
2. Menghentikan Prospekting Terlalu Cepat
Kebanyakan penjualan gagal karena Anda mundur sebelum calon nasabah tsb. siap untuk membeli.
Akibatnya, penjualan tsb. diambil alih oleh penjual berikutnya.Keputusan untuk membeli memang membutuhkan waktu. Karena setiap calon nasabah memiliki gaya/karakter yang
berbeda.
“Memahami sifat pembeli merupakan suatu alat/petunjuk untuk dapat mengatasi masalah dalam Proses penjualan”.
3. Tidak Memberikan Kesempatan Kepada Prospek Untuk Berbicara
Semakin lama prospek berbicara berarti semakin besar kesempatan untuk melakukan penjualan.
Tenaga pemasar yang baik adalah yang menciptakan iklim bagi pelanggan untuk terlibat dalam proses membeli.
Sasaran Tenaga pemasar adalah apabila prospek menganggap Tenaga pemasar sebagai fasilitator yang efektif.
“Apakah Anda memberikan kesempatan kepada prospek untuk ambil
bagian dalam 90 % pembicaraan ?”
4. Gagal Untuk Meningkatkan Kepercayaan Prospek
Prospek membutuhkan kepercayaan akan penjual, perusahaan, produk dan pelayanan. Anda sebagai penjual, merupakan jembatan antara pelanggan dan perusahaan dengan segala aspeknya. Jika timbul keraguan berarti tidak ada penjualan.
“Apakah Anda merupakan profesional yang berkualitas, berkemampuan dan berpengetahuan ?”
5. Kurangnya Tindak Lanjut Yang Konsisten
Pembeli sering menguji Tenaga pemasar yang prospektif untuk menghindari keputusan yang keliru. Bagaimana Tenaga pemasar bersikap merupakan kunci. Tenaga pemasar harus memiliki kinerja yang konsisten, konsekuen, dan memberikan tanggapan yang diperlukan segera.
Apakah tindak lanjut kinerja Anda mengesankan pelanggan Anda ?
6. Tidak Menjabarkan Manfaat Kepada Pelanggan
Kebanyakan orang menginginkan/ membutuhkan seseorang yang bisa menjabarkan manfaat dari barang yang ingin dibelinya.
Apakah presentasi Anda berpengaruh secara emosional ? Apakah pelanggan merasa yakin untuk membeli ?
7. Gagal Menjadi Sumber Yang Berharga
Perusahaan dan produk yang berkualitas telah tersedia. Akan tetapi hanya sedikit Tenaga pemasar yang berusaha untuk mengkomunikasikan pengetahuan mereka kepada pelanggan. Berbagi pengetahuan untuk membantu pelanggan menghindari masalah yang mungkin timbul merupakan kunci.
Apakah para pelanggan/prospek respek karena cara para Tenaga pemasar tersebut menolong
Mereka?
8. Kurang Peka Terhadap Nilai-Nilai Pelangga
Setiap pelanggan mempunyai nilai-nilai terhadap hal-hal tertentu,
seperti ketepatan waktu, kesempurnaan, kerjasama, penampilan dan lain-lain,
yang mungkin dapat terlihat jelas.
Namun ada orang lain yang mungkin memerlukan waktu untuk mengetahuinya. Dengan memenuhi nilai-nilai yang dipegang oleh pelanggan berarti Anda menciptakan dan membangun kredibilitas.
Apakah Anda sungguh-sungguh memahami nilai apa yang penting bagi pelanggan ?
Namun ada orang lain yang mungkin memerlukan waktu untuk mengetahuinya. Dengan memenuhi nilai-nilai yang dipegang oleh pelanggan berarti Anda menciptakan dan membangun kredibilitas.
Apakah Anda sungguh-sungguh memahami nilai apa yang penting bagi pelanggan ?
9. Lupa Untuk Menjual Perusahaan
Baik pengecer,distributor atau perusahaan, hal yang menjadi perhatian pelanggan adalah kualitas perusahaan dibelakang penjual dan produk.
Apakah Anda menjual diri Anda sendiri, produk, pelayanan atau/dan perusahaan ?
10. Memanfaatkan Waktu Untuk Mencari Prospek
75 % Tenaga pemasar gagal karena prospekting. Bisnis ini dibangun atas asas “hukum bilangan besar”.
Semakin banyak anda memiliki calon prospek, semakin besar kemungkinan anda
berhasil. Namun sebaliknya...
# jangan
pantang menyerah untuk selalu mencobanya